Jenis-jenis E-Commerce Berdasarkan Bisnisnya dan Contohnya

Halo semuanya, kembali lagi di porkaone. Di zaman modern seperti saat ini, jual beli online bukanlah hal yang asing lagi di telinga banyak orang. Setiap harinya, terjadi ribuan transaksi dari berabgai e-commerce yang ada di Indonesia.

Tahukah kalian?, bahwa e-commerce memiliki beberapa model bisnis yang berbeda dan model bisnisnya tergantung kepada siapa yang dituju. Jika kalian familiar dengan tokopedia, bukalapak, atau shopee. Maka itu adalah bagian dari e-commerce, tapi ternyata ada jenis e-commerce lainnya yang menawarkan target pasar yang berbeda.

Pada jurusan sistem informasi juga akan dibahas pembagian e-commerce menurut bisnisnya masing-masing. Dan berikut ini adalah ulasan yang lebih detail dan referensi untuk lebih mudah dalam memahami kurikulum yang diajarkan oleh kampus.


Pengertian E-Commerce

Sebelum kita masuk ke pembagian dari e-commerce, terlebih dahulu, saya akan menjelaskan pengertian dari e-commerce itu sendiri. E-commerce atau kepanjangan dari electronik commerce dalam bahasa Indonesia adalah perdagangan elektronik.

Perdagangan elektronik, adalah sebuah aktivitas menyebarkan, memasarkan, menjual dan membeli produk dengan menggunakan jaringan telekomunikasi. Dan memfasilitasi aktivitas itu semua juga termasuk ke dalam pengertian e-commerce.

E-commerce layaknya jual beli konvensional, hanya saja semua atau sebagian aktivitasnnya di lakukan menggunakan elektronik. Penyebaran produk dilakukan melalui elektronik, pemasaran produk dilakukan melalui media elektronik, hingga jual beli pun melalui media eletronik.

Dan seperti yang saya singgung di atas, bahwa e-commerce memiliki beberapa model bisnis. Dimana setiap bisnis menyasar pada konsumen yang berbeda. Apa saja jenis-jenis e-commerce?.


1. Business to Business (B2B)

Bisnis e-commerce ini melibatkan perusahaan dengan perusahaan lainnya, jadi perorangan tidak bisa menggunakan aplikasi ini. Biasanya model e-commerce ini menyediakan barang atau jasa dalam jumlah besar, termasuk lelang. Contoh website: bizzy.co.id, ralali.com


2. Business to Consumer (B2C)

Bisnis e-commerce ini melibatkan perusahaan dengan perorangan atau mungkin bisa juga perusahaan kecil seperti UKM. Sistemnya bisa grosir atau eceran. Intinya B2C ditujukan kepada konsumen akhir, B2C juga tidak membuka akun bagi para penjual. Semua barang disediakan oleh perusahaan dan dijual langsung kepada konsumen

Untuk memahami B2C lebih baik lagi, kalian bisa membaca bagian C2C yang dibahas di bawah ini. Contoh B2C seperti bhinneka.com, dimana orang lain tidak memiliki kesempatan untuk berjulaan di platform e-commerce tersebut.


3. Consumer to Consumer (C2C)

C2C adalah e-commerce yang bisa dibilang paling banyak digunakan. setiap konsumen bisa berjualan dan juga dapat membeli barang di platform e-commerce tersebut. Jadi sangat berbeda dari 2 model e-commerce di atas.

Di dalam bisnis C2C perusahaan hanya bertindak sebagai jembatan. Perusahaan hanya menyediakan fasilitas untuk berjual beli secara online dimana setiap konsumen dapat membeli dan menjual dari konsumen lainnya. Contoh C2C: tokopedia, bukalapak, shopee.


4. Consumer to Business (C2B)

C2B adalah tipe e-commerce yang melibatkan konsumen ke perusahaan. Hal ini berbeda dengan model bisnis B2C, dimana perusahaan yang menjual barang atau jasa kepada konsumen. Biasanya model bisnis ini digunakan oleh para freelancer profesional untuk menjual karya mereka kepada perusahaan. Bisa tema, aplikasi, desain atau video. Sala satu contoh C2B adalah google adsense.

Para youtuber atau blogger dapat menawarkan diri untuk memasang iklan pada video yaoutube atau artikel blog mereka. Dan iklan didapatkan dari perusahaan yang memasang iklan di google adwords. Contoh lainnya adalah istockphoto.com


5. Online to Offline (O2O)

Model bisnis e-commerce yang terakhir ini adalah model bisnis yang berbeda dari model-model sebelumnya. Dimana ada unsur offline di dalamnya, ini juga membuktikan bahwa tidak semua aktivitas e-commerce harus dilakukan secara online. Menggunakan sms atau telpon juga dapat disebut sebagai aktivitas e-commerce.

Model bisnis ini digunakan olehg gojek, grab dan maxim. Dimana pembeli memesan taxi atau makanan secara online, dan setalah sampai ke tujuan, pembeli dapat membayarkannya langsung kepada driver.

Contoh lainnya adalah matahari-mall atau reservasi hotel. Dimana pengguna dapat memesan terlebih dahulu barang atau kamar yang dikehendaki saat tiba atau saat checkin pengguna baru membayar sejumlah uang sesuai aplikasi.


Itulah sedikit rangkuman singkat tentang jenis-jenis e-commerce berdasarkan model bisnisnya. Semoga artikel kali ini bermanfaat dan memberikan pemahaman baru kepada kalian, khususnya anak jurusan SI. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Post a Comment

0 Comments